"Siap".
"Bagaimana caranya?"
"Ledakkan Jembatan Sungai Citarum ijin".
"Teruskan?"
"Jembatan ini satu-satunya jalan bagi Pasukan Sekutu masuk ke Wilayah Karawang Kapten".
"Ya".
"Jika kita lumpuhkan, Pasukan Sekutu tidak memiliki akses lagi, untuk saat ini".
Kapten Hasibuan terdiam mendengar ucapan Prapto. Dia berfikir keras. Karena, selain Jembatan Citarum, disisi samping ada jalur kereta api yang merupakan jalur utama pergerakan alat dan mesin perang berat.
"Maksud anda, keduanya kita ledakkan? Jalan dan Rel kereta api?"
"Siap tidak Kapten."
"Cukup jembatan yang menghubungkan jalan saja, karena Pasukan Sekutu berkekuatan pasukan Infanteri dan Panser. Jalur laju utama mereka adalah jalan beserta jembatannya".