"Selain itu, Kelak jika kita mampu bertahan, lajur kereta lebih mudah kita pertahankan terhadap serangan lawan dan sangat bermanfaat pada pengiriman alat serta senjata berat. Secara strategis militer pun, kecil kemungkinan Sekutu akan mensasar serangan pada jembatan kereta api karena sangat merugikan secara logistik perang".
Kapten Hasibuan pun kembali berfikir. Tak lama,
"Baik. Saya mendengar anda mantan perwira amunisi di salah satu kapal perang Kerajaan Belanda".
"Siap, benar kapten".
"Anda pernah membuat bom atau dinamit dari bubuk mesiu?"
"Siap, pernah diajarkan dan pernah saya coba saat di Belanda".
"Anda bisa membuat peledak yang cukup bisa menghancurkan minimal badan jembatan, tidak tiang-tiangnya?"
"Siap bisa".
 "Saya memiliki banyak bubuk mesiu dari Gudang Jepang di Lemah Abang, lengkap dengan sumbunya".
"Ijin Kapten, saya pun mendengar hal itu".
"Saya memiliki persediaan mesiu cukup banyak hasil membongkar gudang amunisi Jepang di Lemah Abang 3 minggu yang lalu," Ujar Kapten Hasibuan