"Ya," Kapten Sulaiman tersenyum perlahan
"Kita punya kemungkinan menahan laju gerak mereka Kapten!" Prapto bersemangat
"Benar sekali Letnan".
"Ketika Letnan Prapto berfikir untuk meledakkan jembatan, dalam benak saya timbul sebuah rencana untuk melengkapinya".
"Dan Jembatan Citarum bukan Bojong Kokosan".
"Jika disana, Pasukan Sekutu tetap melaju hingga Bandung, di sini kita akan pertahankan tapal batas hingga titik darah terakhir!"
"Siap Kapten!" Prapto sangat bersemangat karena nada bicara Kapten Sulaiman.
"Kekuatan pasukan saya dan anda total sekitar 400 orang dengan 6 pucuk senapan mesin. Perkiraan kekuatan Sekutu, hampir 3 kali lipat pasukan kita dengan dukungan tank serta pesawat pembom. Hari ini mereka membumi hangus Bekasi".
"Besar kemungkinan besok mereka akan terus melaju kearah Timur".
"Siap."
"Kekuatan besar mereka tidak sebanding dengan kekuatan kita".