Tentang tanah yang tak lagi mencium bau darah.
Tentang hari ketika kami tak lagi takut.
Tapi bagi budak, mimpi hanyalah candu.
Dan fajar tak pernah membawa keajaiban.
-000-
Namun ada satu di antara kami.
Ia tak hanya bermimpi.
Juga tak hanya berbisik.
Nat Turner, namanya.
Ia membaca saat kami dilarang.
Ia berkhotbah saat kami dibungkam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!