dengan bocahku,"
Ibu menangis, menjerit.
Tangan ibu mengejang,Â
seperti akar yang mencengkeram tanah kering.
Tapi tangan besi itu mencabutnya dengan sekali ayun.
Ibu tersungkur, bibirnya berdarah, matanya kosong,
menjadi bulan kehilangan cahaya.
Kasih sayang tak lebih dari angka.
Ditawar, dibeli, dilupakan.
Di malam yang sepi,
kami berbisik tentang kebebasan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!