"The Saudi and Iranian sides expressed their appreciation and gratitude to the Republic of Iraq and the Sultanate of Oman for hosting rounds of dialogue that took place between both sides during the years 2021-2022."
Begitulah pernyataan pers mengenai peran Irak dan Oman sepanjang tahun 2021-2022. Sementara President China, Xi Jinping, menurut Arab News baru tertarik menjadi mediator ketika berkunjung ke Saudi pada akhir Desember lalu.
Baca juga
Secara geographis, Irak bukan hanya berbatasan dengan Arab Saudi tetapi juga dengan Iran. Negara yang remuk gara-gara hoax senjata biologis yang disebar Amerika dan Inggris ini, ada diantara dua negara yang sedang bertikai.
Begitu juga Oman. Negara kecil ini bukan hanya berbatasan dengan Arab Saudi, tetapi juga tetangga Yaman. Negara yang sebagiannya berada dibawah kekuasaan Houthi dan didukung Iran untuk melakukan konfrontasi senjata terhadap Arab Saudi.
Terlebih bila kita melihat keumuman perjanjian internasional. Bahwa sebuah kesepakatan internasional membutuhkan beberapa kali pertemuan. Bukan satu dua pertemuan.
Baca juga;
Karenanya pertemuan di Beijing bisa dilihat sebagai pertemuan puncak dari rangkaian pertemuan damai yang sudah dirangkai sebelumnya. Perjanjian damai di Beijing bukanlah perjanjian tiba-tiba tanpa prakarsa sebelumnya.
Apalagi bila melihat dalam konfrensi-konfrensi OKI Â (Organisasi Kerjasama Islam). Disebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Iran sudah mengisi kembali kursinya. Setelah sebelumnya kosong karena pertikaiannya dengan Arab Saudi. Artinya, jalan untuk perjanjian sudah dirintis sebelumnya.