Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

China dan Peran Negara-Negara Islam dalam Perundingan Damai Arab Saudi dan Iran

1 Mei 2023   14:05 Diperbarui: 1 Mei 2023   14:08 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia

Bahwa hanya sekitar 48 jam setelah perjanjian damai ditanda tangani, MBS launching Riyadh Air. Maskapai baru Arab Saudi yang direncanakan menyusul Etihad, Qatar Airways dan Emirates menjadi raja baru dunia penerbangan komersil.

Seolah perjanjian damai dengan Iran langsung dalam kontrol Raja Salman. Sementara MBS tetap fokus mengatur perjalanan baru Arab Saudi.

Karena mediator perjanjian damai ini adalah China, banyak kalangan menyindir. Bahwa pada akhirnya negara berbasis Agama seperti Arab Saudi dan Iran bisa berdamai karena peran China. Negara komuniks yang tidak begitu peduli terhadap agama.

Baca juga;

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi Yang Bertransformasi - Bagian 2

Selain itu, peran China ini juga menjadi bahan cibiran bagi negara-negara Islam. Mempertanyakan peran mereka dalam konflik serius antara Iran dan Arab Saudi.

Cibiran dan pertanyaan yang tidak keliru. Karena faktanya China menjadi menjadi tuan rumah dan mediator damai bagi keduanya.

Tetapi juga pandangan yang tidak sepenuhnya benar. Karena prakarsa China bukan berarti menegasikan peran dunia Islam dalam perjanjian damai ini.

Baca juga;

Pajak di Arab Saudi dan Jembatan Penyebrangan di Riyadh, Melihat Arab Saudi Yang Bertransformasi - Bagian 1 

Bila kita membaca Joint Press Statement China, Arab Saudi dan Iran, disana dinyatakan secara eksplisit ucapan terima kasih kepada Oman dan Irak. Karena kedua negara tersebut sudah memprakarsai beberapa kali pertemuan sepanjang tahun 2021-2022 untuk mendamaikan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun