Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa Sebenarnya "Game Plan" China di Afghanistan?

7 September 2021   14:59 Diperbarui: 8 September 2021   13:01 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menlu China Eang Yi saat menerima kunjungan petinggi Taliban di China. Sumber: KompasTV

China diperkirakan telah menahan lebih dari satu juta Uighur di luar kehendak mereka sejak tahun 2017 di jaringan besar kamp penahanan massal. 

Setelah pengambilalihan Taliban, sebanyak 2.000 etnis Uighur yang tinggal di Afghanistan merasa terancam. Mereka takut dideportasi ke kamp-kamp intern Iran di China. 

Kamp-kamp itu adalah kamp-kamp yang sama di mana banyak militan dari gerakan islam Turkistan Timur atau ETIM juga ditahan.

ETIM bertujuan untuk membentuk negara berdaulat Turkistan Timur yang berawal dari provinsi Xinjiang. China menuduh ETIM bertanggung jawab atas ratusan serangan teroris di negara tirai bambu. 

Banyak kritik dari barat tentang satu juta Uighur di kamp-kamp pendidikan atau di kamp konsentrasi yang tidak banyak dari komunitas muslim lainnya seperti Arab dan komunitas Persia di Iran. 

Artinya, jika ingin melakukan sekat komunitas demi alasan keamanan, kenapa muslim lainnya tidak dikonsentrasikan dan hanya muslim Uighur yang ditahan? Pasti ada alasan lain, semisal separatisme ETIM.

Sekarang, populasi muslim Turki timur yang berada di kamp-kamp, ditambah Afghanistan yang siap untuk kegiatan jihadis berkumpul dan dan beroperasi dengan perlindungan Taliban. 

China menjadi khawatir sangat sadar akan hal ini, jadi China mencoba untuk memanfaatkan hubungannya dengan Pakistan dan bekerja sama secara independen dengan Taliban untuk mencoba dan memastikan bahwa ekstrimis akan dikendalikan di Turkistan Timur, mereka adalah gerakan islam yang berjuang untuk kebebasan dan hak-hak muslim. 

Tapi ini akan menjadi tugas yang sangat sulit. Jika China menyerahkan urusan jihadis ke Taliban dan mengandalkan Taliban untuk mengontrol mereka tanpa mengendalikan kelompok lain, sejatinya China hanya mengambil risiko melangkah di dalam pusaran bahaya. 

Begini resikonya, sejumlah besar Uighur yang pergi ke Suriah untuk berperang bersama negara Islam akan kembali dan jumlahnya akan sangat membengkak di wilayah perbatasan China, jika ditambah dengan ekstrimis yang sudah ada di sana, mereka akan menjadi bom atom besar yang siap menghantam China. Itulah sebabnya perhatian China untuk mengamankan pemberontakan militan Islam manapun sangat tinggi. 

Sekarang, apakah Taliban akan mampu mengendalikan dan menetralisir kelompok-kelompok jihadis ini? Tak ada yang benar-benar tahu, semua masih samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun