Sebulan setelah ledakan, Pakistan menyalahkan militan Taliban-Pakistan yang dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP). TTP merupakan kelompok yang sama yang mendalangi serangan sekolah Peshawar, Pakistan tahun 2014 yang menewaskan lebih dari 130 anak-anak.
China telah meminta Pakistan untuk menangkap para pelaku dan menghukum mereka dengan sekeras-kerasnya dan melindungi keselamatan perusahaan dan proyek China di Pakistan.Â
Sebelumnya TTP juga membunuh dan menculik beberapa warga negara China di Khyber, Pakhtunkhwa, dan Balochistan.Â
Sementara China adalah harapan ekonomi besar Pakistan, Pakistan malahan menjadi medan pertempuran antara China dengan militan Islam yang terbentuk pada tahun 2007.
TTP terinspirasi dari Taliban Afghanistan namun Beijing tampaknya mempercayai penguasa Kabul yang baru.Â
TTP dan Taliban Afghanistan hampir sama, mereka beroperasi di suku-suku di wilayah yang sama.Â
Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya (Mengapa Pakistan "Bermuka Dua" dalam Menghadapi Amerika-Taliban?) Taliban Afghanistan mendapat dukungan dari militer dan keamanan Pakistan, jadi bisa saja mereka benar-benar satu agenda.Â
Kalau disimpulkan, kepentingan China di Afghanistan saat ini lebih ke arah masalah keamanan. Memang benar, ada mineral bumi di sana. Tapi, itu merupakan kepentingan jangka panjang.Â
Karena jika melihat mineral bumi yang beredar di pasar global, jarang yang berasal dari China. Artinya, China memang tidak terlalu mengandalkan penjualan mineral bumi demi mengisi kas negara. Bisa saja China menargetkan mineral bumi di Afghanistan, tapi kemungkinan itu akan menjadi perhatian jangka panjang, hanya waktu yang bisa menjawabnya.Â
Sekarang China telah dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin genosida terhadap populasi Uighur di wilayah barat laut Xinjiang.Â
Xinjiang merupakan rumah bagi sekitar 12 juta Uighur yang sebagian besar merupakan muslim Sunni dan keyakinan mereka mengharuskan mereka untuk bertentangan dengan partai komunis China.Â