Dalam penelitian akuntansi, pendekatan hermeneutik dapat diterapkan melalui metode kualitatif interpretatif. Peneliti berusaha memahami makna di balik praktik akuntansi melalui wawancara, observasi, dan analisis naratif laporan keuangan. Â
Contohnya, penelitian dapat menafsirkan bagaimana manajemen menggunakan laporan tahunan untuk membangun citra moral perusahaan, atau bagaimana auditor memaknai tanggung jawab profesionalnya dalam konteks etika organisasi. Pendekatan ini menuntut peneliti untuk memasuki "dunia" para pelaku dan memahami cara mereka memberi makna terhadap aktivitas akuntansi.Â
2. Analisis Laporan Keuangan sebagai TeksÂ
Dalam perspektif hermeneutik, laporan keuangan dapat dipandang sebagai teks yang perlu ditafsirkan. Seperti halnya penafsir membaca karya sastra, peneliti akuntansi berusaha memahami narasi yang terkandung di balik angka.Â
Proses pemahaman ini mengikuti lingkaran hermeneutik:
Peneliti menafsirkan bagian-bagian laporan (seperti laba, aset, liabilitas).
Kemudian menghubungkannya dengan keseluruhan konteks organisasi (visi, budaya, nilai sosial).
Setelah itu, hasil pemahaman keseluruhan membantu memperdalam makna bagian-bagian tersebut.
Pendekatan ini memungkinkan munculnya interpretasi yang lebih kaya dan humanistik terhadap laporan keuangan.
3. Pendidikan dan Praktik Akuntansi yang Reflektif
Dalam pendidikan akuntansi, pendekatan hermeneutik mendorong mahasiswa dan profesional untuk berpikir reflektif dan kritis terhadap makna di balik angka. Mereka diajak untuk tidak hanya menguasai standar teknis, tetapi juga memahami konteks sosial, etika, dan kemanusiaan dari praktik akuntansi.
Pendekatan ini sejalan dengan gagasan accountability with integrity --- bahwa akuntansi bukan hanya alat pengukuran laba, tetapi juga sarana untuk mewujudkan tanggung jawab sosial dan moral organisasi terhadap masyarakat.