"Dia telah membantu kita menemukan ini. Tolong antar dia sampai perbatasan, karena dia ingin keluar dari gunung ini." kata sang pemimpin.
"Tak perlu. Aku akan berjalan sendiri pelan -- pelan." kata si pemuda.
Sang pemimpin melihat pemuda itu, lalu berkata.
"Baiklah. Apa kau butuh kuda?"
"Jarak dari sini ke rumah cenayang tak jauh. Aku akan berjalan kaki saja."
"Baiklah."
Lalu si pemuda pun memasang tas dan menyelempangkan tombaknya. Baru beberapa langkah ia berjalan, sang pemimpin memanggilnya.
"Hei! Terimakasih sudah berjuang demi kami!"
Lalu si pemuda melanjutkan perjalanannya ke dalam hutan dan menghilang di balik pepohonan rimbun.
"Apa dia berhasil menemukan air itu?" tanya warga kepada sang pemimpin gunung.
"Tidak. Dia sama dengan kita, susah -- susah mencari air itu, tapi pada akhirnya tak ketemu."