"Tapi aku lihat sekilas, dia membawa sebuah botol."
"Ya. Sebuah botol bening yang kosong, tak berisi apa -- apa." kata sang pemimpin, lalu tangannya mengambil cawan kecil tadi, membolak -- balik cawan itu. Tak ada air atau apapun diatasnya.
"Sepertinya pemuda itu sudah kehilangan akal sehatnya. Masa botol kosong begitu dibilang ada airnya?" kata warga itu.
"Entahlah. Mungkin saja begitu. Tapi dia sudah berjuang bersama kita."
Sang pemimpin menaruh cawan kosong itu diatas tanah, lalu menuangkan air tebu yang ada  di dalam teko ke atas cawan itu, dan ia pun menyeruputnya sampai habis.
Tamat
Cerita sebelumnya:
Sang Penunggang Ikan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!