Sang pemimpin tampak berpikir, lalu bertanya.
"Lalu, kemana orang -- orang kami?"
"Seperti yang kubilang, mereka menemaniku sepanjang perjalanan mencari air ini. Namun seiring dekatnya kami dengan tujuan, satu per satu dari kami hilang. Kami saling membantu satu sama lain, tapi akhirnya orang -- orangmu terpaksa berkorban agar aku bisa menemukannya."
Lalu si pemuda merogoh sakunya lagi. Kali ini ia mengeluarkan selembar foto.
"Hanya ini yang masih bisa kuselamatkan." kata si pemuda, lalu ia memberikan foto itu kepada sang pemimpin.
"Ah.. Dia telah berkorban untuk istrinya, kelima anaknya dan kampung ini. Lagi -- lagi kami kehilangan prajurit gunung terbaik." kata sang pemimpin.
"Tapi syukurlah kau bisa kembali. Wajahmu tampak kelelahan. Istirahatlah dulu disini selama beberapa hari."
"Maaf, aku tak bisa. Aku harus melanjutkan misiku, karena misiku belum selesai."
"Kau mau kemana?"
"Aku akan pergi ke cenayang untuk mengusir makhluk api itu."
Sang pemimpin menjabat tangan si pemuda, dan memanggil salah seorang warga.