Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Secawan Air Suci

22 Mei 2021   19:05 Diperbarui: 22 Mei 2021   19:16 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air suci. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

Sang pemimpin tampak berpikir, lalu bertanya.

"Lalu, kemana orang -- orang kami?"

"Seperti yang kubilang, mereka menemaniku sepanjang perjalanan mencari air ini. Namun seiring dekatnya kami dengan tujuan, satu per satu dari kami hilang. Kami saling membantu satu sama lain, tapi akhirnya orang -- orangmu terpaksa berkorban agar aku bisa menemukannya."

Lalu si pemuda merogoh sakunya lagi. Kali ini ia mengeluarkan selembar foto.

"Hanya ini yang masih bisa kuselamatkan." kata si pemuda, lalu ia memberikan foto itu kepada sang pemimpin.

"Ah.. Dia telah berkorban untuk istrinya, kelima anaknya dan kampung ini. Lagi -- lagi kami kehilangan prajurit gunung terbaik." kata sang pemimpin.

"Tapi syukurlah kau bisa kembali. Wajahmu tampak kelelahan. Istirahatlah dulu disini selama beberapa hari."

"Maaf, aku tak bisa. Aku harus melanjutkan misiku, karena misiku belum selesai."

"Kau mau kemana?"

"Aku akan pergi ke cenayang untuk mengusir makhluk api itu."

Sang pemimpin menjabat tangan si pemuda, dan memanggil salah seorang warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun