Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pohon Mandrake yang Dicaci

14 Mei 2021   02:57 Diperbarui: 14 Mei 2021   03:02 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman mandrake. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

"Tega.." kata si nona pelan.

"Kalian tega, membunuh bunga lain hanya untuk membalas dendam."

"Benar -- benar tega.." Si nona menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Si mandrake pun berkata lagi.

"Bagaimana rasanya saat pasukan itu merusak kebunmu?"

Si nona berhenti menangis.

"Kau sedih, kan?"

Si nona tak menjawab.

"Marah, kan? Persis seperti itulah yang kami rasakan saat bunga -- bunga itu mengejek kami jelek."

Si nona menjawab.

"Tapi.. Tidak seharusnya kalian berbuat seperti itu! Hanya karena mereka berbuat jahat kepada kalian, bukan berarti kalian harus membalasnya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun