Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Puisi

17 April 2024   07:12 Diperbarui: 17 April 2024   07:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara rerimbunan daun yang merdunya,
Pohon Puisi menjulang dengan gagahnya.
Akarnya merambah dalam kebijaksanaan,
Menyirami tanah dengan hujan rindu yang menyala.

Setiap dedaunan bagai lembaran kata,
Ditiup angin, mengisahkan kisah yang abadi.
Puisi-puisi tercipta dalam senandung dedaunan,
Merayakan kehidupan, mengiringi musim yang datang dan pergi.

Di bawah cahaya rembulan yang gemilang,
Pohon Puisi merayap dengan gemetar.
Dalam pelukan malam yang lembut,
Dia menyusun bait-bait puisi yang menggetarkan.

Pohon Puisi, ciptaan Sang Pencipta,
Menyimpan rahasia alam dalam dada kekayuannya.
Dia adalah penyair abadi, pengarang yang tiada tara,
Menyulam kata-kata dalam hening yang menyelubungi alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun