Target pembunuhan berikutnya adalah Pangeran Puger dan Purbaya. Keduanya adalah putra Panembahan Senopati dari istri yang berbeda. Pangeran Purbaya berhasil dibunuh, namun Pangeran Puger tidak. Sebab Pangeran Puger sempat mengangkat dirinya sebagai raja Mataram di Plered, setelah jatuh ke tangan Trunojoyo. Ini kekejaman kelima.
Dampak langkah-langkah politik yang dilakukan Amangkurat adalah pemberontakan putra Mahkota (Amangkurat II), walaupun berhasil digagalkan. Puncaknya adalah persekongkolan Amangkurat II dengan Trunojoyo yang melakukan pemberontakan, dan berhasil menyingkirkan Amangkurat I keluar dari istana Plered. Sejak pemberontakan Trunojoyo, Mataram sudah berada diambang kehancuran.
3). Menjalin Kerjasama dengan VOC
Kerjasama Amangkurat I dengan VOC berlanjut pada pemerintahan Amangkurat II di ibukota Mataram baru yaitu Kartasura. Kerjasama dengan VOC inilah yang mempercepat Mataram mengalami kehancuran. Sebab akhirnya, VOC lah yang menentukan arah kebijakan Mataram.
Puncaknya adalah lahirnya Perjanjian Giyanti 1755 yang membagi wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Bahkan pasca Giyanti juga disusul Perjanjian Salatiga yang membagi wilayah Kasunanan Surakarta menjadi wilayah Kasunanan dan Mankunegaran.Â
Sedangkan Kasultanan Yogyakarta menjadi Kasultanan dengan Pakualaman. VOC lah yang akhirnya berhasil menjadi penguasa, menggantikan Mataram.
Mataram pada periode Plered sudah memasuki masa kegelapan. Kondisi demikian disebabkan oleh sikap dan perilaku Amangkurat I yang sewenang-wenang dan kejam. Sasaran kekejaman adalah para bangsawan, ulama, bahkan saudara kandung sendiri.
Akibatnya, secara internal, kondisinya tidak kondusif secara politik, secara eksternal Mataram makin kehilangan legitimasi. Maka, pada masa Amangkurat I, Mataram ternoda akibat ambisi kekuasaan buta sang raja.
Setelah Plered jatuh ke tangan Trunojoyo saat melakukan pemberontakan, Amangkurat II yang menjadi raja di pengasingan, akhirnya mendirikan ibukota Mataram baru di Kartasura.
Referensi:
- Abimanyu Soedjipto.2015. Kitab Terlengkap Sejarah Mataram.Saufa.Yogyakarta
- Abimanyu Soedjipto.2017.Babad Tanah Jawi, Terlengkap dan Terasli.Laksmana.Yogyakarta
- Ari Setyastuti,dkk.2015Mozaik Pusaka Budaya Yogyakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI