Langkah ini bisa dikomunikasikan bukan sebagai langkah mundur, tetapi sebagai reset yang beradab.
Dari sisi etis, moratorium adalah bukti bahwa pemerintah tidak ingin rakyatnya menjadi "kelinci percobaan." Dari sisi politik, moratorium justru bisa memperkuat legitimasi jangka panjang.Â
Publik akan melihat presiden sebagai pemimpin yang tidak keras kepala mempertahankan program bermasalah, tetapi terbuka untuk evaluasi demi keselamatan bersama.
Tentu saja, risiko politik tetap ada. Lawan politik bisa saja menyerang dengan narasi "janji kampanye gagal."Â
Namun, melalui komunikasi publik yang tepat, dengan menekankan bahwa moratorium dilakukan demi keselamatan rakyat, kritik semacam itu bisa dipatahkan.
Bahkan, publik mungkin akan menghargai sikap rendah hati dan kesungguhan pemerintah dalam memperbaiki keadaan.
Moratorium juga membuka peluang: dalam masa jeda, pemerintah bisa mengkaji desain ulang MBG, memastikan dapur disertifikasi, melibatkan komunitas lokal untuk pengawasan, dan menyusun standar keamanan pangan yang transparan.Â
Dengan begitu, saat program diluncurkan kembali, MBG sudah benar-benar siap dan aman.
Memilih Nyawa daripada Angka
Pemerintahan Prabowo berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, MBG adalah janji besar yang ingin segera diwujudkan.Â
Di sisi lain, insiden keracunan berulang telah membuktikan bahwa program ini rentan dan berbahaya jika dipaksakan.