Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maulid Nabi dan Literasi

7 September 2025   06:45 Diperbarui: 7 September 2025   06:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi: Santri belajar literasi dalam peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi tahun 1447 H / 2025 M di SMPN 1 Ngantru mengangkat tema yang luar biasa. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (6 September 2025) ini diharidi oleh lebih dari 1000 santri, diharapkan mampu membangkitkan semangat santri membaca atau berliterasi. 

Rilis yang Mencengangkan

Menurut data dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO, 2025) minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, dengan hanya sekitar 1 dari 1.000 orang yang rajin membaca atau memiliki minat baca yang aktif. Hal ini membuat Indonesia berada di urutan bawah dalam peringkat literasi dunia, seperti peringkat ke-60 dari 61 negara. Miris ya, kita memiliki generasi penerus yang rendah minat bacanya.

Survei PISA 2018 menunjukkan bahwa kemampuan literasi membaca siswa Indonesia sangat rendah, berada di peringkat bawah yaitu 72 dari 79 negara peserta. Sebelumnya survei PISA (2015) menunjukkan bahwa sekitar 55% penduduk Indonesia memiliki kemampuan literasi pada tingkat 1, yang berarti mereka dapat membaca teks tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan terkait isi teks tersebut. 

Keadaan di atas diistilahkan dengan "buta huruf fungsional" atau kemampuan membaca yang tidak disertai pemahaman mencapai lebih dari 55% di Indonesia, seperti yang pernah dirujuk World Bank pada laporan tahun 2018, yang menunjukkan bahwa banyak orang bisa membaca teks namun kesulitan memahami isinya. 

Sedangkan angka "buta huruf tradisional" ialah benar-benar tidak bisa membaca dan menulis, data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan  terus menurun, yaitu mencapai 1,78% pada 2020 dan 1,50% pada 2022. 

Lahirnya Nabi Mengukuhkan Pentingnya Literasi

Kemendikbud menyebutkan literasi itu ada 6 macam: Baca Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewarganegaraan. Adakah korelasi kelahiran Nabi dengan Literasi tersebut?

Pertama, Literasi dalam Islam bukan hal baru, sejak Nabi diutus Allah memberikan wahyu yang pertama dalam surat Al-'Alaq, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!" Dengan jelas dan tegas Allah memerintahkan membaca.

Dalam firman yang lain Allah bersumpah, "Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis." (QS. al-Qalam: 1). Pena, dan produknya (tulisan) menjadi perkara yang mendapatkan perhatian serius. Bahkan pena disebutkan sebagai makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah swt dan mendapat perintah dari-Nya untuk menulis segala sesuatu sampai hari kiamat. (Fakhruddin Ar-Razi, Tafsir Ar-Razi, [Bairut: Darul Fikr, 1981], halaman 78).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun