Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi dari Pendosa

8 Juni 2023   20:50 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:05 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Tepian Waktu

Dalam samudra kenangan, terpatri luka yang mendalam,
Menghantui langkah di kala sunyi dan malam gulita.
Aku berusaha melupakan masa lalu yang menyakitkan,
Namun jejaknya terus menghantuiku, menggelayuti setiap nafasku.

Terjebak dalam reruntuhan hati yang penuh duka,
Aku meratapi kesalahanku, menyesali pilihan yang kini terhina.
Mencoba melupakan, menghapus jejak yang tercetak dalam ingatan,
Namun bagaimana mungkin melupakan saat luka masih terasa?

Seperti helai rindu yang tak pernah putus,
Kenangan itu terpatri, menjalar di setiap sel-sel tubuhku.
Kusentuh luka itu dengan hati yang rapuh,
Berharap ia akan terobati, kini dan selamanya.

Kadang, dalam malam gelap, bayanganmu muncul,
Menyapa dengan senyum yang kini jauh dariku.
Aku mencoba melupakan, menutup lembaran yang luka,
Namun luka itu menari-nari dalam goresan kalbuku.

Melupakan bukanlah tugas yang mudah,
Ia bukanlah serpihan kenangan yang bisa dibuang begitu saja.
Ia seperti luka yang perlahan sembuh,
Membutuhkan waktu, kesabaran, dan pengampunan.

Menggenggam masa lalu, seperti menggenggam debu,
Ia akan terlepas dengan sendirinya, perlahan dan pasti.
Kuharap suatu hari, luka itu akan hilang,
Dan kisah baru akan memenuhi halaman hidupku.

Saat ini, aku berjalan dengan hati yang penuh harap,
Merangkul masa depan yang belum tergores.
Menciptakan cerita baru, melupakan luka yang terpatri,
Karna hidup tak pernah berhenti pada masa lalu yang terluka.

Di tepian waktu, aku memilih berdamai,
Dengan luka-luka yang kusimpan dalam senyap.
Mengubur sejuta kenangan dalam lubang masa lalu,
Mengizinkan diriku tumbuh dan mekar dalam cahaya baru.

Dalam pelukan kedamaian, aku melangkah maju,
Meninggalkan bayang-bayang masa lalu yang telah berlalu.
Mungkin luka itu takkan pernah benar-benar hilang,
Namun aku telah belajar bagaimana menjalani hidup tanpanya.

Ibnul fadani. 08 Juni 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun