Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendosa Juga Berhak Mencintai Tuhannya

5 Juni 2023   11:17 Diperbarui: 5 Juni 2023   11:25 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kegelapan hati yang berdosa,
Tersembunyi rindu, ingin bertuah,
Kutuliskan puisi, memakai praktik majas,
Mengungkapkan cinta, yang tak terkira.

Seperti lautan yang gelap dan dalam,
Hati pendosa merasa terabaikan,
Namun dalam kisah-Nya yang tak terhingga,
Cinta-Nya mencapai jiwa yang terpenjara.

Oh, pendosa! Jangan merasa terasing,
Di antara dunia yang jahat dan kehinaan,
Pengampunan-Nya takkan pernah terbatas,
Kasih-Nya melingkupi semua yang berdosa.

Seperti bunga di padang yang tandus,
Pendosa pun berhak tumbuh dan bersemi,
Kehadiran-Nya mencurahkan rahmat-Nya,
Menyentuh jiwa yang merindukan cinta-Nya.

Dalam gelapnya dosa, terang-Nya tetap bersinar,
Memberi harapan, melebihi segalanya,
Bukalah hatimu, terimalah pengampunan-Nya,
Pendosa juga pantas mencintai tuhannya.

Jadilah seperti api yang tak terpadamkan,
Yang terus membara dalam ketulusan,
Bersujud di hadapan-Nya dengan penuh keyakinan,
Pendosa pun dapat menemukan-Nya dengan segenap kecintaan.

Biar puisi ini menjadi saksi abadi,
Bahwa tak ada dosa yang tak terampuni,
Cinta-Nya tak terbatas pada yang sempurna,
Pendosa juga pantas mencintai tuhannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun