Mohon tunggu...
Khansa Humaira
Khansa Humaira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis, pelajar

Seorang pelajar yang menekuni dunia literasi sejak kecil. Telah menerbitkan beberapa novel anak dan berkontribusi dalam beberapa proyek antologi cerpen-puisi. Tulisan-tulisannya mudah ditemui di berbegai platform menulis mau pun media sosial pribadinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kalian Selalu Berhak Dirayakan

10 Maret 2024   11:23 Diperbarui: 14 Maret 2024   20:01 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Siluet perempuan. (Sumber: pixabay.com/Flash Alexander)

Bagi Ren, salah satu hari penting di hidupnya jatuh pada tanggal 7 Maret, yang tak lain dan tak bukan merupakan hari perempuan sedunia.

Hari ini adalah hari di mana semua perempuan di seluruh dunia dirayakan. Bagi Ren, tidak ada yang lebih membahagiakan melihat presensi setiap wanita dihargai dan disyukuri oleh semua orang. Ren meyakini kalau setiap wanita memiliki peran penting di masyarakat. 

Hari ini, dia menyaksikan bagaimana orang-orang terdekatnya menunjukkan kasih sayang dan rasa bersyukur mereka terhadap presensi setiap wanita dalam hidupnya. 

Kakak-kakak lelaki Ren, contohnya, membuat perempuan yang tengah menjalin hubungan dengan mereka merasa semakin dihargai kehadirannya. Juga teman-temannya yang berlomba-lomba mengucapkan selamat hari perempuan kepada ibu atau saudara-saudara perempuan mereka.

Dan selama sebelas tahun terakhir ini, sudah menjadi kebiasaan Ren setiap tanggal 7 Maret untuk mendatangi sebuah pemakaman umum di dekat rumahnya sambil membawa dua tangkai bunga tulip yang ia beli di florist sekitar sana. Ren langsung menuju ke sana setelah kelasnya berakhir, tak lupa mengabari sang Ayah kalau dia akan pulang lebih lama. 

Ren tidak punya pacar ataupun sekedar teman perempuan yang bisa menerima ucapan selamat hari perempuan darinya. Tapi setidaknya, dia punya Mama dan kembaran perempuan yang berhak dirayakan hari ini, meski presensi mereka telah lama hilang dari sisinya.

"Halo, Mama. Halo, Kala. Apa kabar?"

Dulu tujuannya datang ke sini hanya untuk mengunjungi Kala, kembaran perempuannya, namun sekarang, tujuannya ke sini diperkuat dengan keberadaan rumah baru sang Mama di samping makam kembarannya.

Ren menaruh dua tangkai tulip itu masing-masing di atas dua makam tersebut. Mama dan Kala adalah tipikal perempuan pecinta bunga, dan Ren masih ingat bagaimana halaman depan rumah mereka penuh akan rumpun-rumpun bunga hasil tanam dua perempuan ini. 

Sekarang, meski dia dan sang Ayah yang tinggal di rumah masih berusaha untuk menjaga bunga-bunga tersebut, tetap saja kebun bunga rumah mereka tidak pernah lagi terasa sama tanpa tangan-tangan ajaib itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun