diam, tapi penuh arti.
Kini aku menatap langit yang sama,
mencari jejakmu dalam sunyi.
Engkau pergi membawa separuh jiwaku,
meninggalkan doa yang tak selesai.
Tapi aku tahu,
Engkau tak benar-benar jauh... hanya tak bisa ku sentuh.
Engkau ajarkan aku berdiri,
meski kini aku harus melangkah tanpamu.
Namun setiap desir angin pagi
seperti bisikmu yang tak pernah jauh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!