Sesuai hasil referendum tadi, pada 10 Oktober 2010 status Curacao dan Sint Maarten ditetapkan sebagai sebuah negara otonom di dalam Kerajaan Belanda. Sedangkan Bonaire, Saba dan Sint Eustatius menjadi daerah-daerah khusus yang masuk ke dalam wilayah seberang laut negara Belanda.
Dengan demikian Antillen Belanda pun resmi bubar sejak itu. Di ranah sepak bola, FIFA menunjuk Curacao sebagai ahli waris semua catatan timnas Antillen Belanda sepanjang 1958-2010.
Sejarah sepak bola Curacao sendiri tidak kalah panjang. Mulai dari terbentuknya Curacaose Voetbal Bond (CVB) pada 1921, melebur menjadi Nederlands Antilliaanse Voetbal Unie (NAVU) pada 1941, hingga kemudian membentuk Federashon Futbol Korsou (FFK) sejak mendapat status negara otonom pada 2010.
Namun kita bahas soal sepak bola tersebut di tulisan selanjutnya saja. Di sini saya batasi menjadi sejarah Curacao sebagai sebuah negara, eks jajahan Kerajaan Belanda yang dulu bernama Hindia Barat.
Bukan bermaksud meromantisasi era penjajahan, tetapi bolehlah dibilang pertandingan timnas Indonesia vs Curacao pada 24 September 2022 nanti adalah pertemuan antara Hindia Timur melawan Hindia Barat.