Kalau ilusi, mengapa kakiku terpaku di bumi tidak bisa bergerak. Seakan ada satu kekuatan yang memaksaku untuk menyaksikan kejadian penuh misteri tersebut.Â
Energi yang ada di dalam tubuhpun, seakan terkuras, seperti orang sedang berjalan jauh. Hingga keringat dingin membasahi seluruh tubuh.
Syukurnya aku tidak diapa-apakan saat itu. Aku hanya bisa terus berdoa, dilindungi dari berbagai makhluk terkutuk apapun itu namanya.Â
Setelah kejadian malam ini, hari-hari berikutnya teror mulai terjadi. Rupanya kejadian yang kulihat baru bagian awal dari mitos Parakang yang ada di kampung ini. (*)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!