Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Benarkah Pok-pok, dan Parakang Itu Ada?

2 Oktober 2022   07:03 Diperbarui: 2 Oktober 2022   07:09 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan menuju kampung K saat bertugas (Foto Istimewa/RIDUANNOR | Dokumen pribadi

Untuk menghindari keramaian tersebut, saya hampir setiap malam berkunjung ke rumah teman. Dan kembali lagi kerumah setelah jauh malam. Atau menginap di rumah teman yang saya kunjungi.

Dari kunjungan ke rumah satu ke rumah lain saya mencoba menggali kebenaran adanya makhluk jadi-jadian bernama Parakang dan Pok-pok yang menjadi mitos di kampung ini.

Bahkan seorang bapak yang cepat akrab dengan saya ketika baru saja pindah tugas di kampung ini bernama Pak M, membenarkan cerita yang saya dengar dari pak S. 

Bahkan Pak M mengatakan keluarga yang bisa jadi Parakang tersebut cuman berjarak beberapa rumah dari rumah posyandu yang saya tinggali.

***

Merinding juga mendengar cerita Pak M. Sambil menonton film Kolor Ijo, dan ditemani secangkir kopi dan singgong goreng dan rebus disajikan isteri Pak M, untuk menemani obrolan kami.

" Yang tinggal dirumah ujung jalan itu Pak Riduan, satu keluarga sudah jadi semua, kecuali satu orang yang anak-anak masih usia SD" Kata Pak M.

" Benar Pak Riduan, hati-hati?," Isteri Pak M menimpali.

Aku hanya terdiam. Pak M juga berpesan, orang yang jadi Parakang itu pendiam, tidak banyak bicara. Keluarga yang rumah diujung jalan tersebut, dulunya sangat miskin ketika datang di kampung ini. 

Untuk makan pun mereka mendapatkan belas kasihan warga, yang bisa berbagi sekaleng atau dua kaleng susu berupa beras yang bisa di masak di rumah.

Kemudian suami-isteri itu pulang kesulawesi, setelah beberapa bulan berikutnya mereka kembali lagi ke kampung tersebut. Kehidupan mereka agak sedikit berubah. Kebun ladanya menghasilkan panen yang berlipat, dibanding hasil panen warga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun