“Jihadmu belum selesai, saudaraku,” gumamnya. “Aku akan menjadikannya nyanyian terakhir.”
Seorang perwira muda masuk, menyerahkan laporan pengintaian.
“Amerika telah bergerak.”
Al-Ansari membaca laporan singkat itu. Kemudian ia mengambil pena kaligrafi dan menulis di margin:
Mereka mengira ini tentang bom. Tapi kita tidak butuh ledakan. Kita hanya perlu dunia yang terjaga tiap malam oleh kemungkinan.
(Bersambung ke bagian selanjutnya: Raven Putih di Ambang Perang (Bab I, Bagian V))
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI