Mohon tunggu...
Benito Sinaga
Benito Sinaga Mohon Tunggu... Petani, pemburu, dan peramu

Marhaenism - IKA GMNI. Memento politicam etiam artem complexam aequilibrii inter ideales et studia esse. Abangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Raven Putih di Ambang Perang (Bab I, Bagian III-IV)

19 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ethan di sebuah cafe Rue de Alpes (Sumber: Grok 2025)

Lena mengangguk. “Tanda isotopium-nya terlalu presisi. Tak ada yang bisa memalsukannya kecuali dia… atau aku. Tapi aku masih di pihak yang mempercayai batas.”

Ethan mengeluarkan tablet dan meletakkannya di meja. “Dia menyebutkan sesuatu... Zohreh Trigger Mechanism.”

Lena menatap layar sejenak. Kemudian, dengan suara setipis retakan es, ia berkata, “Aku ikut menggagas itu.”

Keheningan di antara mereka begitu padat, seolah udara menolak bergerak.

“Zohreh adalah model pemicu resonansi subkritikal,” lanjut Lena. “Ia tidak membutuhkan pengayaan penuh. Cukup 60%, ditambah pulsa elektromagnetik yang dimodulasi untuk mempercepat pembelahan parsial. Efeknya... seperti percikan api dalam ruangan penuh uap gas. Tidak selalu meledak, tapi selalu menakutkan.”

Subcritical resonance trigger device (Sumber: Grok 2025)
Subcritical resonance trigger device (Sumber: Grok 2025)

Ethan memicingkan mata. “Deterrence.”

“Bukan hanya deterrence. Ini semiotika kehancuran. Ia mengancam mungkin bukan dengan daya rusaknya, tapi dengan kemungkinan. Dan kemungkinan, Ethan... lebih menakutkan dari kepastian.”

Mereka saling diam.

“Aku pikir kamu sudah meninggalkan proyek itu,” kata Ethan akhirnya.

“Aku pikir juga begitu,” jawab Lena. “Tapi aku tak pernah meninggalkan Elias. Setidaknya, pikiranku masih hidup bersamanya, di ruang-ruang abstrak yang kita bangun bersama.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun