*****☆*****
Sementara itu, di lantai dua markas CIA Eropa Barat, suara telekonferensi berkumandang pelan. Agen penghubung dari Mossad mengirim file intelijen yang disaring: koordinat digital dari sebuah pesawat kargo Iran yang berhenti di Armenia, menghilang dari radar sipil, lalu muncul lagi di Laut Merah tanpa log penerbangan yang jelas.
Di antara dokumen itu, satu gambar yang hampir diabaikan: sebuah kotak logam berlapis baja, dengan ukiran tulisan tangan di sisi dalamnya:
“برای کسانی که نمیتوانند بخوابند، سکوت نیز یک سلاح است.”
“Bagi mereka yang tak bisa tidur, bahkan kesunyian adalah senjata.”
Kepala Divisi Timur Tengah membaca catatan itu dan hanya berbisik, “Zohreh telah bergerak.”
*****☆*****
Kembali di Jenewa, Lena menunjukkan catatan fisik kepada Ethan. Lembaran tipis, separuh terbakar, separuh ternoda tinta.
“Ini... adalah blueprint awal dari Zohreh Trigger. Tapi bagian pentingnya bukan teknis. Lihat simbol di pojok ini. Ini bukan kode teknis, ini puisi.”
Ethan mengamati: tiga garis lurus, satu titik, dan frasa dalam huruf Persia:
“زهره در میان ذرات میرقصد”