Mohon tunggu...
Benito Sinaga
Benito Sinaga Mohon Tunggu... Petani, pemburu, dan peramu

Marhaenism - IKA GMNI. Memento politicam etiam artem complexam aequilibrii inter ideales et studia esse. Abangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Raven Putih di Ambang Perang (Bab I, Bagian III-IV)

19 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ethan di sebuah cafe Rue de Alpes (Sumber: Grok 2025)

“Zohreh menari di antara partikel.”

“Apa maksudnya?” tanya Ethan.

“Zohreh bukan hanya proyek nuklir. Ini—adalah narasi. Elias sedang menciptakan simbol. Sesuatu yang menembus lebih dari sekadar radar dan laporan PBB. Ia ingin dunia gemetar bukan karena bukti, tapi karena imajinasi.”

*****☆*****

Bab 1: Dentingan Emas di Dasar Zohreh

Bagian IV

“Jadi apa yang kamu ingin kita lakukan?” Ethan bertanya, suaranya berat seperti rel berkarat yang dipaksa bergerak.

Lena memandang keluar jendela kafe. Gerimis mulai turun lagi, menelusuri kaca seperti jejak isotop di bawah mikroskop.

“Kita harus temukan pusat kontrol semiotik Zohreh,” ujarnya.

Ethan mengangkat alis. “Kamu bicara seolah ini seni pertunjukan.”

“Itu justru persoalannya.” Lena mencondongkan tubuh. “Zohreh bukan sekadar program. Ia adalah bahasa. Ia berbicara kepada musuh, sekutu, bahkan publik global, melalui metafora ketakutan. Kamu bisa menonaktifkan nuklir. Tapi bagaimana kamu menonaktifkan makna?”

Ethan terdiam.

Lena melanjutkan, “Elias sedang menciptakan naskah teater geopolitik, dan kita... kita hanya pemeran yang belum membaca seluruh skrip.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun