Tidak akan tahu diamana hati gelapÂ
ia sudah dimakan timbun oleh tidur lelap
Mimpi jadi tak nyata adanya.
Menjadi tiada dirinya,Â
Karna ia sudah lelap gelap perih pedihnya.
Bagaikan tak punya kaki dan mata,Â
Sudah perih hatinya.
Mencari jiwa hilang entah kemana?,
Kemana lagi ia akan berkerja.
Mencari uang, lowongan kerja meminta uang.
Biaya hidup tak kunjung isi dompet yang kering,
Meminta mengemis saja dituduh maling.Â
Namun hati dicuri ia tak menuduh engkau,
Karna sudah rapu lelap gelap.Â
Punya hati menjadi sadar,
Punya akal tak perlu pintar.
Namun perlu ia membaca,
Membaca hati dan pikiran menjadi satu kombinasi,
Agar tak menjadikan tipu daya yang dibodohi.
Jadi kuli bangunan hati pribadi,
Membangun kepribadian dirinya sang perih saja hati,
Memakan banyak pahit duniawi,
Pahit Lowongan kerja yang bau tai,
Ditabrak lari oleh emosi.
Jakarta, Merenung Malam-2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI