Mohon tunggu...
Bayu_AL
Bayu_AL Mohon Tunggu... PenulisdanSeniman

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Loker Tipu-tipu

23 September 2025   02:58 Diperbarui: 23 September 2025   02:58 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi/Bayu.AL

Biaya hidup tak kunjung isi dompet yang kering,

Meminta mengemis saja dituduh maling. 

Namun hati dicuri ia tak menuduh engkau,

Karna sudah rapu lelap gelap. 

Punya hati menjadi sadar,

Punya akal tak perlu pintar.

Namun perlu ia membaca,

Membaca hati dan pikiran menjadi satu kombinasi,

Agar tak menjadikan tipu daya yang dibodohi.

Jadi kuli bangunan hati pribadi,

Membangun kepribadian dirinya sang perih saja hati,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun