Mohon tunggu...
Bayu Alamsah
Bayu Alamsah Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Bersama Namun Cukup Lupa

12 Desember 2023   12:56 Diperbarui: 12 Desember 2023   13:00 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My.Gallery/Gambar.Sketsa

Di antara keramaian kota yang berdebar,
Kita terjebak dalam hiruk-pikuk yang mengalir.
Hilang dalam kecepatan waktu yang terus berlalu,
Meninggalkan cerita yang terlupa dan terlalu.

Pada setiap senyap malam yang tercipta,
Kita masih berbagi ruang dalam diam yang tak terlupa.
Meski terlarut dalam rutinitas dan tuntutan waktu,
Kita masih bersama dalam setiap sudut hati yang terbuka.

Kadang-kadang terlupakan dalam riuhnya hari,
Namun, kenangan bersama tetap abadi dalam jiwa yang berpadu. 

Meskipun lupa terhanyut dalam rutinitas yang terus berjalan,
Kita masih bersama dalam memori yang takkan pudar, takkan luntur, takkan pernah hilang.

Di perjalanan waktu yang berlalu, Kita terombang-ambing dalam lupa,
Cinta tersembunyi di antara kata, Masih bersama, namun kadang tak terasa.

Dalam pelukan waktu yang mengalir,
Kisah kita terukir, kadang tak terdengar,
Lupa terbawa dalam gemuruh hari, Namun di hati, kita tetap bersama.

Kita melangkah, tersesat di jalan yang sama,
Mencari arti dalam tiap cerita yang ada,
Meski lupa, tapi bersama tetaplah ada,
Dalam benak dan hati, kita tak pernah terpisah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun