Kamulah yang dapat menyetarakan malam Bernaung gemerlap bintang di langit
Ku harap kau masih baik saja Hingga nanti Tak boleh kau menangisi
#diam dalam hening, tanpa ada keriuhan di semesta diri
Salah tanggal atau salah hari itu biasa kalau menurut saya. Apalagi jika kerjaan overload dan banyak urusan tersimpan di kepala.
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Bisa Jadi, khususnya tentang Bisa Jadi Sudah. Semoga bermanfaat.
Tidak semudah itu melupakan, jangan paksakan itu, biarkan jadi alasan untuk melangkah agar tak terulang lagi
Berisi percakapan dalam diri manusia saat ia mulai lupa diri
Aturan pemotongan tukin diseluruh instansi K/L selalu menjadi pro dan kontra.
Kadang kita terlupa banyak hal hingga pada akhirnya hanya sebuah waktu yang terlewat yang tersusun dalam kenangan masa yang telah berlalu
Sertakan hati permbersih jiwa, agar hidup tidak binasa. Kala hati ikut bicara, pintu nurani penerang diri
Wajahmu tak nampak lagi, Entah kemana kepergianmu, Aku tak tahu dan aku tak ingat wajahmu
Apa maumu hai jiwa Mengapa memaksa Bila belum waktunya Bila bukan milikmu
Sejenak merenung, Sudah sejauh mana melangkah? Ke mana? Cari siapa?
Jangan sampai kita seperti penebang pohon yang hanya fokus menebang pohon, sementara alat yang digunakan tidak pernah diasah atau ditajamkan
Oke baiklah... ini aku yang egois atau kamu yang benar-benar lupa dengan semua hal indah yang pernah dilakukan semasa kecil.Mungkin kamu yang memang t
Persembahan puisi berjudul "Maaf, untuk Apa?"
Saya lihat saya lupa, saya dengar saya ingat, saya lakukan saya bisa, Bagaimana pendapat anda?
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Akhiri, khususnya tentang Akhiri yang Tak Berfaedah. Semoga bermanfaat.
Rindu membuat diri membuat lupa waktu keinginan terlalu dalam hingga lupa dunia bagaimana menahan sesuatu yang tak mampu aku tahan jangan pergi lagi