Mohon tunggu...
Tengku Muhammad Bariq
Tengku Muhammad Bariq Mohon Tunggu... Penulis - Yoo saya nulis hanya untuk senang senang

Blogging untuk tulisan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Anda Perlu Tahu tentang Aset Kripto

16 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 16 Mei 2019   10:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

            Namun sektor-sektor ini tidak terlalu terpisah karena beberapa perusahaan memberikan jasa semacam platform yang dapat memberikan layanan lengkap. Negara dengan partisipan terbanyak dari industri ini adalah Amerika Serikat, China dan Alaska.

 

            Berdasarkan paparan di atas, tampak bahwa industri Aset Kripto, atau DLT pada umumnya, masih dalam tahap awal perkembangan. Khusus untuk cryptocurrency, perkembangan awal yang pesat diiringi dengan volatilitas yang tinggi. Dengan semakin besarnya pengguna Aset Kripto, regulator di berbagai belahan dunia mengantisipasi perkembangan teknologi ini ke depan, sambil menyiapkan kebijakan yang tepat untuk memastikan perlindungan masyarakat. Di sisi lain, industri ini pun membutuhkan dukungan dan kepastian regulasi. Dukungan dan kepastian tersebut diharapkan akan bisa mengurangi volatilitas dari nilai Aset Kripto.

 

2.4       Manfaat Ekonomi dari Perdagangan Aset Kripto 

 

          Dengan adanya Bitcoin, untuk pertama kalinya suatu nilai dapat ditransfer dari satu pihak ke pihak lain yang berjarak, tidak saling mengenal dan tidak memerlukan saling percaya satu sama lainnya; tanpa perlu adanya perantara (Catalini dan Gans, 2017). Dengan teknologi blockchain, pihak yang yang bertransaksi hanya memerlukan biaya yang kecil untuk melakukan verifikasi dan penyelesaian (settlement). Cryptocurrency atau token merupakan bagian dari algoritma insentif bagi pelaku atau developer yang berpartisipasi pada sistem ini sejak awal.

 

            Saat ini, kemunculan suatu sistem blockhain diawali dengan Initial Coin Offering (ICO). ICO ini digunakan untuk menarik pihak-pihak yang mau sejak awal berpartisipasi dalam sistem tersebut. Apabila dalam perkembangannya pengguna dari sistem tersebut semakin banyak, maka nilai dari token atau cryptorcurrency terkait akan semakin tinggi. Di sinilah sistem insentif bekerja. Algoritma insentif dari protokol konsensus didisain agar sistem blockchain tetap berjalan (miner melakukan decrypting transaction information) dan menambah informasi yang benar / jujur pada buku besar yang terdistribusi (DLT). Game theory digunakan sehingga insentif untuk melakukan decrypting dan menambah informasi yang benar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan memanipulasi Distributed Ledger. Dalam kasus Bitcoin, biaya untuk melakukan mining 1 Bitcoin memerlukan jumlah listrik dan kemampuan berhitung komputer yang besar. Untuk melakukan decrypting, biaya yang dibutuhkan semakin besar. Berdasarkan informasi dari miner yang diinterivew pada bulan Februari 2018, saat itu dibutuhkan Rp. 50 juta listrik untuk mendapatkan 1 Bitcoin.

 

            Jumlah cryptocurrency yang dapat diterbitkan dari suatu sistem blockchain telah ditentukan. Sebagai contoh, Bitcoin akan berjumlah 21 juta sedangkan Litecoin 84 juta. Oleh karena itu dalam jangka panjang, jumlah suatu cryptocurrency akan tetap atau justru menurun. Penurunan bisa diakibatkan karena wallet yang hilang sehingga coin dalam wallet tersebut tidak akan kembali dalam jaringan, atau pemilik wallet meninggal dunia sehingga tidak ada pihak yang bisa mendapatkan coin tersebut kembali. Oleh karena itu, kecenderungan nilai cryptocurrency dari blockchain yang banyak peminat akan naik. Hal sebaliknya, bila pengguna dan pengembang meninggalkan suatu sistem blokchain, nilai dari cryptocurrency itu akan terus menurun dan akhirnya blockchain tersebut ditinggalkan. Oleh karena itu disain sistem insentif dari suatu blockchain akan menjadi penentu apakah dalam jangka panjang cryptocurrency terkait akan cenderung naik atau sebaliknya ditinggalkan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun