Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Apa yang Perlu Dicapai dalam Ramadhan?

12 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:20 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan (Dok. Shutterstock Via Kompas.com) 

Ramadhan telah tiba. Bulan yang diyakini penuh berkah oleh kaum Muslim. Umat Islam percaya bahwa Ramadhan merupakan bulan istimewa. Keistimewaan itu telah banyak dijelaskan melalui banyak hadist. 

Sabda Nabi salah satunya, "Sekiranya umatku tahu tentang kebaikan dan keutamaan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan agar sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan."

Lapar Ramadhan telah banyak dibahas baik dari sudut pandang kesehatan di samping dari sisi spiritual. Klikdokter.com mencatat sejumlah manfaat puasa bagi kesehatan tubuh, yang meliputi, dapat mengontrol kadar gula darah dan kolesterol, menurunkan berat badan, menurunkan tingkat stress, membentuk pola makan teratur, meningkatkan fokus, dan berbagai manfaat lainnya.

Secara spiritual, puasa merupakan ruang liberasi 'pembebasan'. Puasa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan dapat membebaskan manusia dari jebakan hawa nafsu. Puasa menghindarkan manusia dari sifat-sifat angkuh, riya, tamak, dan bakhil. Puasa memberi ruang kepada hati secara lebih luas dan lebih mendalam untuk membangun hubungan dengan Allah, sesama, dan alam sekitar.

Dengan memperhatikan manfaat puasa Ramadhan di atas, penting bagi kita untuk menentukan target yang mungkin dapat menjadi capaian selama Ramadhan.

1. Meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT

Ibadah kepada Allah merupakan interaksi vertikal antara manusia dengan sang Maha Sempurna. Ibadah merupakan bentuk pengabdian atau penghambaan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (Az-Zariyat:56)

Banyak dari kita umat Islam begitu rajin melakukan ibadah shalat berjamaah ke masjid, puasa senin kamis, atau khatam bacaan al-Qur'an setiap bulan. Namun, ibadah yang kita lakukan kerap tidak memberikan pengaruh secara siginifikan terhadap kualitas hiudp kita sehari-hari. Ibadah itu tidak membuat kita kehilangan sifat sombong, bakhil, dan ujub. Kita lalu memuji diri sendiri dengan prestasi ibadah yang kita lakukan.

Mengapa bisa terjadi? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kualitas ibadah yang kita lakukan perlu diperbaiki. Ibadah shalat, puasa, dan berbagai ibadah veritkal lainnya perlu dilandasi dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah. 

Rupanya perilaku flexing tidak saja menggunakan media kekayaan material tetapi upaya menarik perhatian sesama juga dapat menggunakan simbol-simbol ketaatan kepada Allah SWT. 

Mau shalat subuh dijadikan hiasan di beranda fesbuk. Puasa senin kamis dijadikan status di media sosial. Buat apa? Bukankah ibadah yang bersifat vertikal itu rahasia kita dengan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun