Mohon tunggu...
Tengku Muhammad Bariq
Tengku Muhammad Bariq Mohon Tunggu... Penulis - Yoo saya nulis hanya untuk senang senang

Blogging untuk tulisan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Anda Perlu Tahu tentang Aset Kripto

16 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 16 Mei 2019   10:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dua arah: pembayaran digital harus peer-to-peer dan muncul antar pengguna, tidak seperti kartu kredit

 

Kapabilitas offline: pembayaran dapat diproses secara off-line tanpa otentifikasi oleh pihak ketiga

 

Dapat dibagi: fungible dan divisible menjadi unit kas yang lebih kecil

 

            Cryptocurrency yang lebih baru berupaya menawarkan kelebihan dibandingkan dengan Bitcoin atau cryptorcurrency yang sudah ada. Sebagai contoh, Litecoin (2011) muncul dengan menawarkan kecepatan transaksi dan proses mining; dibandingkan dengan Bitcoin. Pada tahun 2015, Ethereum muncul dengan menawarkan kelebihan yang dimiliki Litecoin ditambah dengan kemampuan untuk memproses ‘smart contract’ dan kemampuan mining dengan jaringan peer- to-peer; tidak seperti Bitcoin yang memerlukan dedicated server[3]. 

 

            Saat ini, cryptocurrency masih memiliki kelemahan dibandingkan dengan dalam hal kecepatan transaksi. Selain itu, pada cryptocurrency yang telah banyak digunakan – seperti Bitcoin – biaya menambang (mining) menjadi semakin mahal. Konsumsi energi yang digunakan semakin besar. Hal ini disebabkan karena mekanisme proof of work untuk mengkonfirmasi transaksi pada pembukuan terdistribusi membutuhkan energi yang semakin besar. Pada tahun 2015, Genesis Mining memiliki biaya listrik sebesar 60 dollar untuk menghasilkan 1 BTC. Padahal perusahaan tersebut berada di negara Islandia yang memiliki harga listrik rendah dan iklim yang dingin. Ini merupakan kelemahan mekanisme untuk mengkofirmasi informasi yang benar dalam blockchain Bitcoin.

 

            Proof of work merupakan mekanisme konsensus berupa protokol untuk menyetujui transaksi atau catatan yang benar dalam blockchain Bitcoin, menyetujui dan kemudian mencatat. Dalam mekanisme  proof  of  work,  partisipan  harus  mengorbankan  sumber  daya  untuk melakukan perhitungan. Saat ini telah muncul alternatif yang berupaya meningkatkan efisiensi dan kecepatan mekanisme ini. Yang pertama adalah proof of stake, yang dikorbankan adalah jaminan token - yang memiliki nilai moneter – yang dipertaruhkan oleh partisipan. Partisipan yang berupaya memberikan informasi palsu akan terkena kerugian berupa kehilangan token tersebut.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun