Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersama hingga Menua

26 Agustus 2022   18:36 Diperbarui: 26 Agustus 2022   18:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan mulai jarang. Tapi gerimis masih saja ada. Itu tak apa. Kita berkesempatan bergandeng tangan dengan suka ria.

Gerimis memicu ketenangan hati. Ia mampu menyatukan suasana berdua. Diiringi nada ritmis melankolis rerintiknya.

Ia hadir tanpa membedakan usia. Di usia senja pun, masih mampu menggairahkan hidup. Suasana hati tidak dibuat semakin redup.

Bersama di hari tua, bersliweran kemesraan kala muda. Hidup itu mirip rintik hujan. Jika diperhatikan sangatlah menawan. Memang benar adanya. "Urip iku kadya mimi lan mintuna". Dua menjadi satu. Sulit menjadi dua.

Romansa adalah ekspresi rona cinta. Geloranya tak lapuk dimakan usia. Sentimental pun menjadi kental. Meremajakan gelora rasa, seakan cinta tiada batasnya.

Riwayat dulu lalu dibawa-bawa. Suasana gerimis mendekatkan dekapan. Memoar itu bergetar. Hidup bersama di hari tua, alangkah indahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun