Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Momen yang Tak Terbeli: Saat Hujan, Payung Rusak, dan Seorang Taksi Driver Berhenti Tanpa Diminta

5 September 2025   05:21 Diperbarui: 5 September 2025   05:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hujan gini paling nggak enak buat pejalan kaki. Apalagi kalau lagi capek." 

Aku cuma bisa manggut. Rasanya... aneh. Tapi aneh yang nyaman. Seperti ketemu teman lama yang tahu kamu lagi butuh pelukan, tapi nggak bilang-bilang. 

Selama perjalanan, kami ngobrol. Tidak soal politik atau harga bensin, tapi soal anaknya yang kuliah di Semarang, soal hujan yang belakangan makin sering, dan soal kerjaan yang kadang bikin stres. 

"Anak saya bilang, Papa, kalau capek, istirahat dulu. Nggak usah dipaksain," katanya sambil nyengir. "Saya bilang, iya, Nak. Tapi kan harus kerja. Tapi ya... kalau lihat orang lagi kesusahan, saya juga pengin bantu. Siapa tahu Tuhan kasih pahala." 

Aku diam. 

Dan di tengah macet yang bikin emosi, aku merasa... tenang. 

Saat sampai di depan rumah, aku kasih uang pas. Dia malah geleng-geleng. 

"Nggak usah, Mas. Nggak jauh kok. Saya senang bisa bantu." 

Aku masih ngotot. "Ini bukan soal jauh, Pak. Ini soal usaha Bapak mau berhenti buat saya." 

Akhirnya dia terima, tapi pas aku turun, dia bilang pelan, 

"Yang penting sabar, Mas. Kadang Tuhan kasih ujian lewat hujan, tapi selalu ada taksi yang lewat." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun