Aku cuma bisa senyum.Â
---
Beberapa tahun sudah berlalu sejak hari itu.Â
Aku nggak tahu nama bapak itu. Nggak tahu nomor taksi-nya. Bahkan wajahnya mulai kabur di memori.Â
Tapi aku masih ingat perasaannya.Â
Perasaan dihargai. Dilihat. Dibantu, tanpa diminta.Â
Dan aku jadi mikir: apa ini yang disebut "one in a million moment"?
Bukan momen di atas panggung, bukan saat terima penghargaan, bukan saat liburan ke luar negeri.Â
Tapi saat hujan, payung rusak, dan seseorang berhenti hanya karena dia peduli.Â
Mungkin "one in a million moment" itu bukan tentang sesuatu yang spektakuler.Â
Tapi tentang sesuatu yang tulus.Â