Mohon tunggu...
Bam M Wibisono
Bam M Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Saya hanya pingin sesekali menuliskan pengalaman saja..

Pelaku Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asa Itu dari Sini...

23 Juni 2021   13:44 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" jangan lihat lihat kanan kiri.. ini kita ditengah hutan.. ada mbak kunti dimana mana.." kata Mas-nya..

" mas ini.. udah takut malah ditambahi nakut nakutin.." jawab willy.

Jalan masih Panjang.. ini sepenggal kisah menuju kearifan -- arif dalam mensikapi permasalahan.. permasalahan nasional yg berdampak pada warganya.. waduk itu juga sangat penting untuk sumber energi listrik.. irigasi.. dan pengendalian banjir didaerah sekitar waduk. Warga terdampak juga tidak semudah itu melepaskan tanah kelahirannya.. banyak kenangan dan perjalanan hidupnya terukir disini.. dan mereka dipaksa untuk menutup kesaksian perjalanan hidup mereka untuk pindah ke pemukiman relokasi yang baru -- yang aman dari genangan air waduk.. warga harus memulai dari awal dengan mata pencaharian yg baru -- karena lahan pertanian mereka terendam air waduk.. pengorbanan mereka harus ditebus dengan layak oleh pemerintah itulah masukan kami.. mereka harus disiapkan lahan mata pecaharian yang baru.. keberadaan waduk harus menjadi nilai lebih untuk warga terdampak.. mereka harus dilatih untuk beternak ikan dengan karamba.. sabuk hijau bisa dimanfaatkan warga untuk menanam tanaman produktif yang menghasilkan.. ini juga untuk mengurangi sedimentasi waduk.. membentuk desa desa relokasi menjadi desa Tujuan wisata.. menyiapkan warga untuk menjadi tuan rumah wisatawan yg ramah.. banyak pe-er yg harus disiapkan pemerintah pasca penutupan waduk setelah elevasi air mencapai 70 meter..

Disepanjang perjalanan itulah yg terpikir dibenak mas-nya.. dan sudah siap dalam otaknya untuk dituangkan dalam tulisan dan disampaikan ke Mas Erfan -- karena beliau lah yg lebih pas menyampaikan masukan itu Pak Dirjen.. dinginnya malam itu mengantar mata menuju lelap sejenak sampai di warung sunda langganan pak tono... dan rehat dulu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun