Mohon tunggu...
Bam M Wibisono
Bam M Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Saya hanya pingin sesekali menuliskan pengalaman saja..

Pelaku Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asa Itu dari Sini...

23 Juni 2021   13:44 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" tenang aja.. si boss udah biasa ngadepi yg begini.. udah kerjaan dia.. jangankan delapan orang -- ditodong ak 47 di aceh aja pernah si boss.. ya akhirnya malah merokok Bersama.." mereka senyum senyum..

" apa jaminan kami kalau anda berpihak kepada kami ? " tanya bapak yg disebelah bergamis itu mulai mereda kegarangannya..

" Maaf sebelumnya ya bapak bapak.. saya tidak akan memihak siapapun.. saya berdiri ditengah utuk menyampaikan kebenaran dilapangan.. tapiii... untuk menuju kekebenaran itu ada banyak proses.. mulai mencari nara sumber yg kredibel.. data yang akurat.. dan warga terdampak.. termasuk ketemu bapak bapak disini.. ini sebuah proses, bentuk ketidak puasan warga atas ganti rugi.. tolong bapak bapak bantu kami.. beri kami waktu untuk menggali data dan saya akan melaporkan kepada pejabat terkait.. " penjelasan mas-nya ini cukup dipahami mereka.. tampak dari raut muka yang tidak segarang tadi..

" Baik.. saya paham dan mengerti apa yang kalian lakukan disini.. kami minta yang kamu sampaikan ini benar.. dan kami akan menunggu hasilnya.. usahakan kami ini bisa audensi dengan kementerian.. supaya tidak ada yg dicurangi dalam ganti rugi lahan warga ini.. " kata pria bergamis ini dengan tempo rendah diikuti pengikutnya yg manggut manggut mendukung pendapat pimpinannya itu..

" Pak.. boleh saya minta sebatang rokoknya.." pinta pria gempal bersarung dilehernya itu..

" Monggo monggo pak.. kita santai aja.. sayangnya bapak nyegat saya dijembatan sih.. coba kalau saya dicegatnya direstoran.. udah pasti saya minta ditraktir Pak Haji sekalian... " kata mas-nya yg menyebut pria bergamis itu dengan Pak Haji..

Mereka tertawa terbahak Bersama... mereka mulai mencair suasananya.. dan ada beberapa bapak lagi yg ikutan mengambil rokok..

" Mas Wartawan ini bisa aja.. ngga kebalik tuuh.. mestinya mas yang traktir kami kami ini.." seloroh pria disamping Pak Haji..

" boleh.. kapan kapan kita bisa ngobrol di warung sambil ngopi.. dan sharing kan kita bisa lebih akrab.. bukan begitu Pak Haji..? " kata Mas-nya.. Pak Haji mengangguk angguk dan senyum -- memperlihatkan kearifannya menyikapi perubahan situasi ini...

" iya nanti kita bisa silaturahmi kalau ada informasi baru dan saya sampaikan ke anda.. anda dari jawa ya..? "

" njih Pak Haji.. saya dari Solo dan dua temen saya dari Jakarta dan bogor.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun