Mohon tunggu...
Bam M Wibisono
Bam M Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Saya hanya pingin sesekali menuliskan pengalaman saja..

Pelaku Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asa Itu dari Sini...

23 Juni 2021   13:44 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" saya ngeri aja will lihat yg didepan udah keluarin golok.."

" kalau ada api.. jangan ikutan menjadi api.. jadilah air atau abu yg bisa melumpuhkan api itu" kata mas-nya dari kursi kedua..

" iya mas.. saya sih sudah yakin kalau mas bisa menetralisir mereka.." jawab willy

Mas-nya mengambil hp nya -- dan merecall nama Pak Erfan.. Pak Erfan ini Profesional yang ditunjuk Dirjen untuk membantu mengatasi permasalahan social didaerah waduk Sumedang. Dan selama ini mereka berdua berkolaborasi data dan informasi perkembangan situasi lokasi untuk mengurai permasalahan dan kebuntuan komunikasi kedua belah pihak.

" Assallammuallaikum Mas Erfan.. Posisi lagi dimana..? ohh..

Mas.. tadi saya sudah ketemu pak kuwu didin.. dan beberapa warga yang saya temui dilokasi.."

" trus hasilnya gimana Mas..? Pak Didin gimana planningnya? " tanya Pak Erfan dari seberang

" basicly Pak Didin bisa menerima kebijakan pemerintah.. Cuma saat ini kan lagi panas panasnya di lokasi menjelang pembayaran kedua ini mas.. jadi Pak Kuwu lebih banyak menampung aspirasi warga dulu daripada menyampaikan usulan pemerintah ditengah kegalauan warganya.. untuk menghindari konflik kuwu dengan warganya.." jawab Masnya..

" iyaa..iyaa.. langkah yang bagus pak kuwu.. trus dapat info apalagi tadi mas..? " Tanya Pak Erfan..

" Dalam perjalanan pulang tadi baru aja.. mobil kita dicegat delapan orang.. ada Pak Haji leadernya.. ya yang pernah diceritain Pak Kuwu dulu mas.. suruh hati hati kalau ketemu Pak Haji dan kelompoknya.. mereka itu yg menentang kebijakan pemerintah.."

" waahh.. trus.. mas gimana.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun