Mohon tunggu...
Andriansyah Tirta
Andriansyah Tirta Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Seorang karyawan swasta di bagian Administrasi. Lahir di Jakarta, menjalani sebagian masa muda di Medan, dan menempuh kuliah di Yogyakarta di UNY.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Selesaikan Kusampai di Sini?

9 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 9 Mei 2024   08:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apabila di tempat pekerjaan kita selalu disalahkan dan dimarahi oleh atasan, kemudian banyak dari pekerjaan yang kita lakukan selalu terdapat kesalahan di sana sini. Rekan kerja yang mungkin tidak sesuai dengan pendapat dan kebiasaan kita.

Apakah hal-hal kurang menyenangkan seperti itu menjadi tanda bahwa kita tidak lagi cocok di tempat pekerjaan tersebut?

Kita mungkin sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan diri dengan intensitas pekerjaan namun sering sekali hasil yang kita kira sudah maksimal ternyata juga masih dikritik di sana sini.

Apakah pada akhirnya komentar negatif dan juga kurangnya produktivitas merupakan alasan yang tepat untuk resign dari pekerjaan kita?

Mungkin pada akhirnya sebelum kita memutuskan apakah saat itu adalah saat yang tepat untuk mundur perlu kita perhatikan juga beberapa pertimbangan yang ada sebagai berikut;

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Apabila pekerjaan merupakan satu-satunya sumber penghasilan kita maka perlu kita perhitungkan terlebih dahulu apabila kita memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan apakah kita sudah memiliki tabungan yang cukup sebelum kita dapat mendapatkan pekerjaan yang lain. Jangan sampai kita berhenti pekerjaan tapi kita tidak memiliki tunjangan finansial apalagi kalau kita yang sudah berumah tangga namun karena kita berhenti bekerja dan tidak ada tabungan yang untuk bertahan beberapa bulan alhasil kita menyengsarakan diri kita sendiri dan juga keluarga kita.

2. Kritik Atau Marah-marah

Kita perlu melihat situasi yang ada, apakah rekan kerja kita ataupun atasan kita ketika memarahi kita itu berupa kritik yang tujuannya supaya kita bisa memperbaiki kesalahan yang ada dengan tujuan supaya kita bisa berkembang lebih maju di masa depan atau sekedar marah-marah karena kita kemudian hanya sebagai pelampiasan kekesalan, sehingga bukan karena kesalahan kita namun marah-marah hanya demi tujuan mengucilkan kita dari pekerjaan kita.

3. Refleksi diri ke Pekerjaan

Apabila kita sering melakukan kesalahan-kesalahan di pekerjaan dan itu secara berulang-ulang maka memang kita perlu merefleksi diri bahwa kita harus sepenuhnya bertanggung jawab dengan segala kesalahan yang ada dan mulai untuk tidak melakukan kesalahan yang sama secara terus menerus. Karena selain akan menyusahkan kita namun juga orang lain karena di sebuah perusahaan satu kesalahan oleh pekerja yang satu maka dampak rentetan kesalahan itu akan menjadi besar dan berakibat dengan kerugian yang besar di perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun