Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Belajar 31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menengok Sekolah, di Sini Pertama Kali Bisa Menulis Membaca dan Menghitung

16 April 2024   09:33 Diperbarui: 16 April 2024   09:46 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SDN Cikancung 3, Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)

Masih dalam suasana Lebaran, tulisan ini dipersembahkan untuk orang-orang mulia, guru-guruku, baik yang masih ada ataupun yang sudah tiada.

Lebih dari separuh usia, yaitu 33 tahun yang lalu saya lulus dari sekolah ini. Sekolah yang terletak di kampung dekat gunung jauh dari perkotaan. Saat itu, di belakang sekolah ini penuh dengan semak belukar dan pohon bambu.

Saya ingat betul ruangan kelas di sekolah ini ada enam ruangan ditambah satu ruangan guru yang dipakai bersama kepala sekolah, penjaga sekolah, gudang dan ruang buku.

Kemudian, ada halaman bermain yang cukup luas yang tiap hari Senin pagi biasa dipakai untuk upacara bendera. Di halaman sekolah ini saya pertama kali ikut upacara dan kali pertama pula saya menyimpan telapak tangan di dahi guna menghormat sang merah putih.

Di halalam sekolah ini, saya dan teman-teman bermain, sebut saja ada Asep, Apep, Ade, Dindin, Jejen, Mamat, Tatang, Uus, Otong, Mimin, Eneng, Yuyun, Nia, Nani dan yang lainnya. Teman-teman yang disebutkan tersebut, ada yang telah meninggal dunia.

Lebih dari itu, yang saya kenang hingga kini dan selamanya dari sekolah ini adalah pertama kali saya bisa menulis, membaca dan menghitung.

Inilah sekolah yang saya banggakan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikancung 3. Sekolah ini, waktu itu sebelum pemekaran wilayah masuk ke Kecamatan Cicalengka dan saat ini berada di Kecamatan Cikancung, tepatya di Kampung Biru Desa Mandalasari, Kabupaten Bandung.  

SDN Cikancung 3, Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)
SDN Cikancung 3, Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)
SDN Cikancung 3, melalui guru-guru mulianya telah menghantarkan anak-anak didiknya ke gerbang kesuksesan. Dalam artinya anak-anak yang sebelumnya belum bisa menulis, membaca dan menghitung menjadi bisa segalanya.

Saya yakin dan percaya, guru-guruku tercinta adalah "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Melalui perantara guru-guru mulia, kami semua jadi bisa. Bisa melakukan hal-hal positif dan bisa meninggalkan hal-hal negatif.

Pertama, saya sebut adalah Bapak Atjang Mardjuk. Beliau, guru kelas 1 dan 2, beliulah yang mengajari saya menulis angka 1 hingga 10, memberitahu huruf A sampai Z dan mengajarkan hitungan menambah, mengurangi dan raraban perkalian.

Bapak Atjang mengajarkan teori dan praktik sopan santun yang baik. beliau juga sosok yang tegas, disiplin, berwibawa dan juga penyabar. Beliau tak pernah menyerah tatkala saya belum bisa suatu, tapi terus dan terus mengajariku. Sampai, Alhamdulillah, akhirnya saya bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun