Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bius Algoritma

5 September 2025   06:18 Diperbarui: 5 September 2025   06:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar algoritma media sosial. Foto oleh Geralt (Gerd Altmann) | Pixabay 

Terpuji atau terkutuk,
rasanya sudah tidak menjadi penting
Hidup di zaman ini
Kita dikendalikan algoritma
Kanal-kanal media sosial
Menjadi got-got dengan aliran narasi
berwarna hitam,
bau bacin
Menjelma parang bila ada yang coba-coba
berdiri di seberang
Ruang percakapan hanya untuk tempat
meniup bara
Atau pemujaan yang buta
Tutorial di YouTube:
cara-cara agar api tetap menyala
untuk berhala-berhala
Data bisa direkayasa
Berpura-pura seolah-olah suatu fakta

***

Lebakwana, September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun