Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dinding

9 Mei 2025   07:26 Diperbarui: 9 Mei 2025   07:26 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya sampai juga batas
Bahwa ribuan kata tak musti
diuraikan mempunyai makna
Mungkin ia hanya singgah selintas
Ada yang mencatat, banyak lagi
yang tak melihat
Tapi mimpi jangan sampai runtuh
Karena nasib takkan beranjak hanya
dengan keluh
Ia harus digerakkan dengan sepenuh peluh
Mungkin kita harus menemukan banyak pijakan
Untuk melompat
Kadang tergelincir
Atau terengah-engah di tengah
Atau ujung tercapai hampir
Dan harus yakin tentang matahari
Yang selalu menunggu
Setiap pagi

***

Lebakwana, Mei 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Repertoar Luka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun