Tak Seharusnya batu dalam rumah, yang membuat seorang perempuan tak menyesal kehilangan rinduÂ
Adalah lelaki memaksa bawa dua cinta dalam bola mata, berhadapan dengan kata enggan di antara perih yang tertahanÂ
Dan perempuan itu mendapati batu pada tubuh. Ia menduga inikah yang disebut neraka, dan ruh seperti pergi menjauhÂ
Ia merasakan jantung yang luka, dan terjaga saat mendengar rintih dari bayinya yang belum disapih.Â
Lalu ia pun mendekap keempat anaknya, agar mereka tak melihat banyak bekas batu di tubuh ibunya. Juga surga di kepala mereka, tak menjadi jahanam kepada bapaknya. Suatu saat nantiÂ
Ia berusaha teguh, tapi putaran jarum jam terasa begitu lambat, membuat detak waktu terasa rapuh. Tubuh menjadi laknat        Â
Ada seribu pilihan kata di sepanjang hidup, tapi nyala api semakin redup. Akhirnya perempuan itu hanya memilih satu maknaÂ
Tidak!Â
***
Lebakwana, Oktober 2020