"Ini gila." Nitania berbalik. "Aku tidak bisa punya pacar yang terus-menerus muncul di tempat kerjaku dalam keadaan telanjang. Aku tidak bisa."
***
Seminggu kemudian, Nitania menjelajahi bagian makanan beku, mencari Herlambang. Dadanya terasa sakit dan dia ingin menangis.
Mengapa Herlambang tidak memikirkannya? Kenapa dia berhenti berteleportasi?
Apakah aku terlalu kejam?
Nitania berharap dia tidak membuat Herlambang menjauh darinya. Dia meraih ponselnya, tetapi takut mengucapkan kata-kata yang salah. Kalau saja dia bisa menjelaskan kepada Herlambang betapa dia menyukai pria itu. Betapa dia selalu memikirkannya.
Nitania membeku. Mungkin dia bisa...?
Saat istirahat makan siang, Nitania berkendara ke Kantor Samsat. Dia mengambil nomor antrean dan berdiri di dinding belakang ruangan. Jantungnya berdebar kencang saat melihat Herlambang sibuk bekerja di balik jendela.
Sekarang atau tidak sama sekali.Â
Dia menarik napas dalam-dalam, melepas semua pakaiannya, dan menunggu nomor antreannya dipanggil.
Cikarang, 18 Juli 2024