Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teleportitis

2 Oktober 2025   22:22 Diperbarui: 2 Oktober 2025   22:10 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sepasang suami istri lansia dengan kaus merah serasi menyodok gerobak mereka ke lorong. Mereka tersentak dan mundur.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak ada hal buruk." Herlambang berdiri. "Bisakah kamu mengambilkanku celemek? Rasanya dingin sekali di sini."

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Setelah Herlambang pergi, Sunarsih mendekat sambil mengunyah permen karet. "Dia seorang penjaga."

"Benar-benar?" kata Nitania.

"Tentu. Entahlah, dia sangat rentan?" Sunarsih meniup gelembung. "Itulah yang kamu inginkan, bukan? Seseorang yang rentan?"

Pada minggu berikutnya, Herlambang berteleportasi empat kali, selalu berakhir dengan makanan beku. Setiap kali Nitania menyelinap keluar dari belakang sebelum Pak Feriansyah menyadarinya. Dia mulai berpatroli di lorong dan menyimpan pakaian tambahan di bagasinya. Di apartemen Herlambang, mereka mengulangi setiap kejadian, mencoba mempelajari pemicunya. Herlambang selalu berteleportasi di tengah hari, dari dapur, meninggalkan setumpuk pakaian. Dan dia selalu berakhir dengan makanan beku. Satu-satunya kesimpulan mereka adalah dia berteleportasi ketika memikirkan Nitania.

"Apa yang kamu pikirkan? Kita berdua di tempat tidur?"

"Bukan!"

"Lalu apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun