Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Pengantar Tidur Sebelum Datang Guntur

2 Oktober 2025   20:48 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:48 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku mempunyai seorang pasien yang tidak dapat kutolong," kata Ahli Bedah sambil menangis tersedu-sedan.

"Siapa dia?" Lalyta Lytani bertanya.

"Aku sendiri," desah Ahli Bedah. "Diriku sendiri. Akalku mulai hilang. Pikiranku mulai membusuk. Keajaiban medis tidak datang dengan mudah. Ilmu tata kenegaraan, yang Raja coba ajarkan kepadaku, akan datang dengan lambat, jauh. Terlalu lambat, terlalu jauh. Aku khawatir ketika Raja meninggal, aku tidak akan mampu melakukan semua yang diharapkan dariku sebagai Raja."

Dia memandang Lalyta Lytani. "Sayangku, bolehkah aku meminta sedikit otakmu? Aku benci bertanya, kecuali kebutuhannya sangat mendesak...."

Dan hati Lalyta Lytani tidak lagi terasa sakit, karena benda itu tidak ada di dirinya.

Lalyta Lytani tidak merasakan apa-apa sama sekali.

Dan Lalyta Lytani berkata, "Tidak."

Sang Ahli Bedah berkedip, pisau bedah sudah ada di tangannya.

Berpikir telinga salah mendengar jawab, dia bertanya lagi. "Bolehkah aku meminta sedikit otakmu, sayangku? Aku benci bertanya...." Dia melangkah ke arah istrinya. Pisau bedahnya terangkat tinggi di atas kepala.

Dan Lalyta Lytani menendang wajah suaminya.

Dia menendangnya berkali-kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun